Pamona Barat, Poso
Prov. Sulawesi Tengah
Mekopintar@gmail.com
Artikel diambil dari: kawalcovid19.id
Penulis: Kuswanto Aliwikarta (Food Technologist & PhD Candidate di Mahidol University)
Kekebalan tubuh memegang peran penting dalam menjaga tubuh dari penyakit yang salah satunya disebabkan oleh mikroorganisme. Pola hidup dan gizi yang seimbang merupakan faktor yang memengaruhi kekebalan tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Tubuh memiliki sistem kekebalan yang kompleks dan terbagi dalam dua, yaitu sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif.
Sistem imun bawaan merupakan bentuk pertahanan awal yang melibatkan penghalang permukaan, reaksi peradangan, sistem komplemen, dan komponen seluler. Sementara itu, sistem imun adaptif bekerja setelah diaktifkan oleh sistem imun bawaan dan memerlukan waktu untuk memberikan pertahanan yang lebih kuat dan spesifik terhadap patogen serta membentuk memori imunologis.
Kondisi tubuh memengaruhi keduanya, baik sistem imun bawaan maupun sistem imun adaptif. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang yang kaya akan vitamin, mineral, dan protein dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pola hidup sehat meningkatkan kekebalan tubuh
Pola hidup sehat diketahui dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami. Beberapa strategi pola hidup sehat yang dapat diterapkan antara lain:
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh memerlukan proses yang kompleks. Interaksi berbagai sel dengan fungsinya masing-masing berguna untuk merespons berbagai kuman/mikroba yang menyerang sistem imun. Namun, hingga kini, belum ada ahli atau peneliti yang bisa memperoleh jawabannya.
Kekebalan tubuh, usia, dan stres
Kemampuan respons sistem kekebalan tubuh manusia menurun seiring dengan bertambahnya usia. Akibatnya, tubuh lebih mudah terserang penyakit infeksi hingga risiko kanker yang meningkat. Meskipun tingkat harapan hidup di negara maju terus meningkat, terdapat keterkaitan antara usia dan kekebalan tubuh.
Penurunan respons kekebalan tubuh terhadap infeksi umumnya terlihat dari bagaimana vaksin bekerja pada orang usia lanjut. Sebagai contoh, vaksin influenza yang diberikan pada orang berusia di atas 65 tahun tidak dapat bekerja optimal dibandingkan dengan vaksin yang diberikan pada anak-anak usia 2 tahun ke atas. Meski demikian, pemberian vaksin terbukti mengurangi risiko penyakit flu dan kematian orang berusia lanjut dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi.
Hal ini dipengaruhi juga oleh pola makan orang usia lanjut, seperti menurunnya porsi makan dan variasi menu makanan yang terbatas. Kondisi seperti ini seringkali tidak disadari menyebabkan kekurangan gizi mikro di negara maju maupun berkembang. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah orang berusia lanjut memerlukan suplemen makanan tambahan untuk menjaga kesehatan dan sistem kekebalan tubuhnya? Mendiskusikan dengan dokter adalah cara terbaik untuk menghindari efek samping akibat konsumsi suplemen makanan pada orang berusia lanjut.
Pola makan dan kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh memerlukan asupan gizi yang baik. Beberapa bahan pangan yang diketahui mampu membantu menjaga kekebalan tubuh, yaitu:
Kombinasi dan keseimbangan menu makanan adalah kunci kebutuhan nutrisi yang baik. Mengonsumsi hanya salah satu bahan pangan di atas tidak akan cukup membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Perhatikan kebutuhan harian tubuh sehingga tubuh memperoleh vitamin seimbang. Pola hidup sehat dan gizi seimbang adalah tindakan awal dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh perorangan maupun keluarga.
Kirim Komentar